Sabtu, 12 Oktober 2019

MAKALAH MENGETAHUI DAN MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN ISLAM


MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 MENGETAHUI DAN MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN ISLAM
DOSEN PENGAJAR:
INDAH ROHMATUZ ZAHRO, SPd. I., M. Pd. I.

DISUSUN OLEH:
Irvan Septianto Putra (S1 Teknik Mesin 2017)
171910101093
Ahmad Sudrajat (S1 Teknik Elektro 2018)
181910201086
Syamsara Tafifa Arifina Hafsah (S1 Teknik Elektro 2018)
181910201056


                                                        UNIVERSITAS JEMBER
2018


KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengetahui dan Mempertahankan Kebudayaan Islam”. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memberi wawasan kepada kita tentang kebudayaan islam pada zaman nabi Muhammad SAW dan zaman sekarang. Dengan adanya makalah ini diharapkan kedepannya budaya berpakaian yang benar tidak luntur begitu saja.
      Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang dibuat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................................................... iii............................................................................................................................................... iv
I.  PENDAHULUAN ................................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................
1.4 Manfaat ...........................................................................................................................
II. PEMBAHASAN ..................................................................................................................
2.1 Definisi Kebudayaan Islam..............................................................................................
2.2 Sejarah Intelektual Islam .............................................................................................. B
2.3 Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia.....................................................................
      2.4 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam
III. PENUTUP........................................................................................................................ 20
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 22
 
 


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Di zaman yang sekarang ini perkembangan semakin pesat. Banyak budaya dari negeri kita yang mulai luntur. Dulu negeri kita terkenal dengan budaya luhur yang sangat kental. Sekarang budaya tersebut sudah mulai luntur akibat banyaknya budaya luar yang masuk ke negeri kita. Kita bisa mengambil contoh dari cara kita berpakaian, kita dapat melihat baik laki-laki maupun perempuan sekarang banyak yang mengumbar aurat. Ini bisa menjadi adat baru apabila kita biarkan.
            Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan umatnya untuk berpakaian yang benar dengan menutup aurat, baik perempuan maupun laki-laki. Perkembangan zaman yang semakin pesat ini membuat masyarakat mudah terpengaruh dengan budaya-budaya yang tidak seharusnya ditiru. Sebagai umat islam yang taat akan aturan agama, kita wajib meluruskan hal-hal seperti itu. Kita harus menegakkan kembali apa yang sudah di ajar kan oleh nabi kita.
1.2 Rumusan Masalah
            1. Apa itu definisi kebudayaan Islam?
            2. Jelaskan sejarah intelektual Islam?
            3. Apa saja nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia?
            4. Mengapa masjid sebagai pusat peradaban Islam?
1.3 Tujuan
            Agar kita sebagai umat muslim dapat mengetahui makna kebudayaan islam, mendalami tentang sejarah islam, mempelajari nilai-nilai agama islam, dan tidak terjerumus kedalam budaya asing yang mengarahkan kita ke arah yang tidak benar.
1.4 Manfaat
            Manfaat dari disusunnya makalah ini adalah agar penulis dan para pembaca dapat mengetahui  dan mempelajari tentang kebudayaan islam. Sehingga pembaca dapat mempertahankan kebudayaan islam.


                                                                        BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Definisi Kebudayaan Islam
            Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Kebudayaan juga memiliki arti yaitu upaya yang dilakukan umat manusia untuk menghasilkan dan mengembangkan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
            Kebudayaan islam adalah kebudayaan yang mengandung nilai-nilai atau prinsip-prinsip keislaman. Prinsip-prinsip penting agama Islam adalah (1) percaya bahwa Sang Pencipta itu Esa atau tunggal, tak berwujud, Maha Kuasa, Penyayang dan Pengasih; (2) kedermawanan dan persaudaraan antar umat manusia; (3) menundukkan hawa nafsu; (4) bersyukur kepada Sang Pemberi segala kebaikan; dan (5) pertanggungjawaban manusia atas perbuatannya di akhirat. Ajaran Rasul dan Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia seharusnya menjadi pegangan atau aturan untuk mewujudkan hidup yang sakinah, mawaddah, dan rohmah. Pada zaman ini, telah terjadi banyak penyimpangan kebudayaan islam. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor, tetapi yang paling menonjol adalah pengaruh dari masuknya budaya asing yang diterima oleh masyarakat tanpa dipilah dulu kebaikan dan keburukan yang akan berdampak dengan diterimanya hal tersebut. Indonesia memiliki aneka ragam budaya, kebudayaan islam masuk untuk memperbaiki kebudayaan Indonesia agar sesuai dengan prinsip-prinsip kaum muslim. Saat ini banyak terjadi penyimpangan dalam kebudayaan islam di Indonesia. Sebagai contoh adalah cara berpakaian muslim. Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan penduduk beragama islam terbanyak di dunia seharusnya menganut ajaran islam yang baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Pada zaman ini banyak orang-orang baik pria maupun wanita yang mengumbar aurat atau berpakaian tidak sesuai ketentuan kaum muslim. Dikarenakan akulturasi budaya barat yang diterima masyarakat, akhirnya mereka menyimpang dari ajaran islam. Padahal, sebagai masyarakat yang hidup di jaman modern ini kita seharusnya bisa memilah baik maupun buruknya budaya yang diterima dengan tidak menerima secara mentah-mentah. Contoh kasus yang lebih spesifik misalnya yaitu wanita yang tidak menutup auratnya seperti tidak memakai hijab, menggunakan pakaian yang ketat dan memperlihatkan lekuk tubuhnya, lalu terdapat juga budaya yang sangat berbahaya yaitu sex bebas, memakai narkoba, meminum minuman yang memabukkan, dan lainnya. Penyimpangan-penyimpangan ini disebabkan salah satunya oleh lemahnya iman yang dimiliki oleh orang-orang yang menyimpang tersebut. Kurangnya pengetahuan akan islam membuat mereka terjerumus kedalam budaya yang menyimpang dari ajaran islam tersebut.
            Di era globalisasi ini, informasi bergerak dengan aktif dan sangat cepat sehingga sulit untuk menyaring informasi yang menyebar ke seluruh penjuru dunia. Sebagai masyarakat yang cerdas, tentu kita harus bisa memilah antara yang bersifat positif dan yang negatif. Untuk mengantisipasi masuknya budaya asing yang bersifat negatif kita dapat melakukan banyak cara antara lain : meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah yang maha esa, menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing, kita juga harus memelihara dan mengembangkan budaya nasional, dan kita harus pandai dalam memilih pergaulan karena ini sangat mempengaruhi kepribadian kita
2.2       Sejarah Intelektual Islam
            Dalam sejarah, islam terkenal melahirkan ulama-ulama hebat. Dalam sejarah sendiri ada 3 masa yaitu masa klasik, pertengahan, dan modern. Pada masa klasik sendiri terkenal sebagai masa kejayaan umat islam, karena pada masa itu kemajuan islam tidak hanya dalam ilmu agama saja, namun dalam bidang sains dan teknologi. Bahkan ada beberapa ilmuwan islam dari berbagai bidang. Contohnya dari bidang fisika, matematika, kedokteran dan lain-lain.
            Pada masa pertengahan terjadi perubahan keadaan yang menyebabkan perubahan dalam bidang lainnya. Perubahan ini menyebabkan perhatian umat islam kepada ilmu-ilmu keagamaan dan akhlak. Pada masa modern dianggap sebagai masa kemunduran umat islam, karena kebanyakan tidak mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.3       Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
            Begitu luasnya nilai-nilai yang terkandung dalam agama islam karena menyangkut berbagai aspek kehidupan sehingga membutuhkan telaah yang luas pula. Pokok-pokok yang harus diperhatikan dalam ajaran islam antara lain :
1.      Nilai Akidah
            Akidah dapat diartikan sebagai pokok-pokok dasar keyakinan. Dengan demikian, akidah adalah urusan yang wajib diyakini kebenaranya oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan. Nilai akidah sudah tertanam di dalam diri manusia sejak ia dilahirkan. Hal tersebut sudah tercantum di dalam Al Qur’an pada surat Al A’raf ayat 172.
 












2.      Nilai Syari’ah
            secara maknawi syariah artinya sebuah jalan hidup yang ditentukan oleh Allah sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan dunia dan Akhirat. Nilai syari’ah dapat dijabarkan menjadi nilai-nilai antara lain : kedisiplinan, sosial dan kemanusiaan, keadilan, persatuan, dan tanggung jawab.
3.      Nilai Akhlak
            Akhlak atau perilaku seseorang dapat memberikan suatu gambaran akan pemahamannya terhadap agama Islam. Pengertian akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, tabi’at, perangai, tingkah laku buatan. Adapun pendapat dari ulama Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib al-ahlak yang mendifinisikan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ahklak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Karena itu, suatu perbuatan tidak dapat disebut akhlak kecuali telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadian dan dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini bukan berarti perbuatan itu di lakukan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, mabuk, atau gila.
           
            Akhlak diibaratkan suatu “buah” pohon Islam yang berakarkan aqidah dan bercabang syari‟ah. Menurut Muhammad Alim, Akhlak dalam ajaran Islam mencakup berbagai aspek antara lain : akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
2.4 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Manusia
Masjid pada umumnya dikenal oleh masyarakat sebagai tempat ibadah atau sholat. Padahal masjid bukan hanya berfungsi tempat sholat ataupun ibadah. Pada zaman nabi masjid berfungsi sebagai pusat peradaban. Nabi Muhammad SAW menjadikan masjid sebagai tempat untuk membicarakan masalah dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat duniawi, masjid juga menjadi tempat untuk mengajarkan Al-Qur’an dan Al-Hikmah, masjid juga digunakan untuk berlatih dan membicarakan strategi perang, hingga upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Masjid menjadi simbol persatuan umat Islam. Sekitar 700 tahun sejak Nabi mendirikan masjid pertama, fungsi masjid sebagai pusat peribadatan dan peradaban. Sekolah-sekolah dan universitas-universitas kemudian bermunculan, justru dari masjid. Masjid Al-Azhar di Mesir merupakan salah contoh masjid yang mampu memberikan beasiswa kepada pelajar maupun mahasiswa.
Di Indonesia sendiri dalam cerita sejarah juga disebutkan, ketika bergrilya dan mengobarkan perlawanan rakyat terhadap penjajahan belanda, pangeran Diponegoro selalu membangun masjid di berbagai pelosok tanah air sebagai landasan membangun basis-basis perlawanan terhadap penjajah. Kalau belanda memakai sistem benteng stelsel untuk mempersempit daerah lawan dengan cara membangun benteng disetiap sudut kota, pangeran Diponegoro mengimbangi strategi tersebut dengan cara membangun masjid.
Dari masjid-masjid yang di bangun pangeran Diponegoro itulah semangat rakyat terus dipompa untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah. Mereka yang datang ke masjid bukan hanya diajarkan tata acara ibadah saja tetapi juga belajar pancak silat, ilmu-ilmu pemerintahan, serta ilmu peperangan. Rakyat menjadi melek politik sehingga sadar dan mampu untuk melawan penjajah.


BAB 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
            Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa:
·         Kita harus mengetahui sejarah kebudayaan islam pada zaman nabi Muhammad SAW agar kita bisa mempertahankan budaya yang sekarang mulai luntur akibat perkembangan zaman dan banyaknya budaya luar yang masuk dan menggeser budaya kita.
·         Kita perlu menyaring dan memilah antara yang positif dan negative budaya atau informasi yang masuk kedalam lingkungan kita sehingga kita tidak terjerumus ke dalam hal yang menyimpang dari ajaran islam.
·         Mengembangkan masjid sehingga kembali menjadi pusat peradaban atau kegiatan masyarakat.
3.2    Saran
            Berdasarkan kesimpulan diatas, kami sebagai penulis makalah ini berharap agar para pembaca lebih mengetahui dan mempertahankan kebudayaan islam. Oleh karena itu, sebaiknya kita sebagai masyarakat yang cerdas harus pandai dalam memilah budaya-budaya baru yang masuk ke budaya kita.


DAFTAR PUSTAKA
seiring perkembangan zaman upaya pelstariannya pun mulai luntur yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internalkutipan https://lidamaulida.wordpress.com/2015/11/20/cara-mempertahankan-kebudayaan-indonesia-pada-era-globalisasi-saat-ini/
“zaman keemasan Islam”. Kemajuan tersebuttidak hanya dalam bidang ilmu-ilmu keislaman saja, tetapi juga dalambidang ilmu-ilmu alam (sains dan teknologi) kutipan Firmansyah R https://www.scribd.com/doc/153379836/Sejarah-Intelektual-Umat-Islam
sejarah intelektual islam, masjid sebagai pusat peradaban islam, nilai-nilai islam dalam budaya indonesia” kutipan Ihsan SPd http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/06/konsep-kebudayaan-islam-sejarah.html
“Kebudayaan juga memiliki arti yaitu upaya yang dilakukan umat manusia untuk menghasilkan dan mengembangkan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.” Kutipan Syamsudin http://shirotuna.blogspot.com/2014/10/pengertian-kebudayaan-islam.html
“Akhlak diibaratkan suatu “buah” pohon Islam yang berakarkan aqidah dan bercabang syari‟ah.” Kutipan Fakhrizal http://www.jejakpendidikan.com/2016/12/macam-macam-nilai-agama-islam.html
pangeran Diponegoro selalu membangun masjid di berbagai pelosok tanah air sebagai landasan membangun basis-basis perlawanan terhadap penjajahhttp://reapisa.blogspot.com/2011/12/masjid-sebagai-pusat-peradaban.html?m=1



Tidak ada komentar:

Posting Komentar